Powered By Blogger

Ratingkuu..^^

Minggu, 08 Juli 2012

Desain Grafis dalam Penyampaian Gagasan


Well, akhirnya setelah sekian lama saya tidak menulis, saya kembali dengan topik baru yang masih sangat berkaitan dengan jurusan saya - malah boleh dibilang intinya – yaitu Desain Grafis. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai apa itu desain grafis, tujuannya, dan bagaimana sejarahnya.
Desain Grafis sendiri memiliki banyak penafsiran dari beberapa ahli, seperti :
-          Suyanto : Aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“.
-          Jessica Helfand : “Kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
-          Danton Sihombing : “Desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
-          Michael Kroeger : “Latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).
-          Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
-          Blanchard :  “Suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Contoh Desain Iklan Kopi
Setelah saya membaca pendapat dari beberapa ahli  tersebut, maka saya menyimpulkan bahwa Desain Grafis ialah media dimana ide-ide dan keterampilan seorang desainer dituangkan kedalam bentuk elemen-elemen yang disusun sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan pesan dan kesan sesuai dengan apa yang dituangkan oleh sang desainer tersebut bagi penikmatnya.
Desain grafis sebenarnya sudah dimulai sejak zaman primitif, yaitu bagaimana manusia-manusia purba menuangkan apa yang hendak mereka komunikasikan melalui coretan-coretan di dinding gua yang melambangkan unsur alam disekitar mereka.
Keadaan ini kemudian berkembang pada masa peradaban kuno, yaitu mulainya ditemukan aksara/ huruf. Seperti halnya pada era Mesir kuno, orang-orang masih menggunakan gambar dalam menulis/mengkomunikasikan sesuatu, walaupun hal tersebut sudah berbentuk semi-huruf yang kita sebut sebagai Hierogliph.
Di Barat, masa kejayaan Yunani membawa peradaban yang cukup maju, salah satunya adalah ditemukannya 21 huruf Alfabet, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, X. Huruf-huruf inilah yang nantinya akan berkembang menjadi huruf alfabet yang kita kenal. Huruf-huruf ini dipakai dalam menulis buku, selebaran, dan sebagainya.
Jauh setelah itu, perkembangan kemudian berlanjut pada era Poster, dimana telah ditemukannya bermacam-macam teknik untuk mencetak selebaran – setelah sebelumnya ditulis tangan – yang disebut sebagai “The Golden Age of the Poster”. Dari sini, industri seni dan desain terus berkembang, mulai dari Poster, Brosur, Majalah, Koran, dan sebagainya.
Selain dalam bentuk iklan atau tulisan sebagai penyampaian pesan, Desain Grafis sebenarnya juga dapat ditemukan dalam berbagai karya seni seperti lukisan dan hal-hal lain yang menggunakan media visual sebagai bentuk komunikasinya. Karena itulah, Desain Grafis sangat erat kaitannya dengan Desain Komunikasi Visual.
Berdasarkan apa yang kita bahas di atas, kita dapat melihat bahwa Desain Grafis sebenarnya memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan, yaitu bagaimana kita dapat menggunakan elemen-elemen grafis seperti titik, garis, kurva hingga shape secara tepat untuk menggambarkan apa sebenarnya maksud dan tujuan kita kepada orang/masyarakat yang kita tuju.

Objek yang digunakan dalam desain bisa apa saja

Untuk tujuan inilah, Desain Grafis banyak dimanfaatkan untuk keperluan periklanan, kemasan produk, dan sebagainya, yang merupakan bentuk/media komunikasi dalam bentuk visualisasi. Media visual sebenarnya lebih efektif dipakai untuk meng-komunikasikan suatu hal, bila objek yang divisualisasikan tepat untuk menggambarkan apa yang ingin disampaikan. Hal ini dikarenakan gambar dapat mengandung lebih banyak makna, dibandingkan bila makna/pesan tersebut dituliskan. Selain itu, desain yang menarik juga dapat membuat orang tertarik dengan apa yang sedang kita coba sampaikan.
Sekarang ini, media yang digunakan untuk Desain Grafis sudah lebih beragam dan modern. Kebanyakan sudah menggunakan sistem komputerisasi untuk mewujudkan ide atau gagasan ke dalam sebuah bentuk desain. Banyak perangkat lunak yang tersedia untuk keperluan desain, seperti Adobe Photoshop, Corel Draw, Beneba Canvas, Macromedia Freehand, MetaCreation Expression, Micrograf Designer. Output yang dihasilkan pun beragam, mulai dari Hardcopy (Poster, Buku, Majalah, Brosur) yang memerlukan proses pencetakan, hingga dalam bentuk softcopy seperti Desain web, dan lan sebagainya.
Desain grafis dengan komputerisasi jelas lebih efisien, sebab tidak menghabiskan banyak bahan seperti tinta dan cat untuk membuat objek dengan seketika, serta tidak menggunakan banyak ruang untuk mensimulasikan efek dari media desain.
Demikian tulisan saya mengenai desain grafis, semoga dapat bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar