Powered By Blogger

Ratingkuu..^^

Minggu, 22 April 2012

Vector vs Raster


Di tulisan sebelumnya, saya sempat menyinggung bahwa grafik dalam komputer terbagi atas 2, yaitu vector dan bitmap.  Vector terdiri atas kurva dan garis, serta bitmap terdiri atas ttik-titik (pixel). Kedua hal inilah yang ingin saya bahas secara mendalam ditulisan kali ini.
            Sesungguhnya, gambar terbagi atas 2 bagian besar yaitu Raster dan Vector. Raster inilah yang di tulisan saya sebelumnya saya sebut sebagai bitmap. Saya akan mulai membahas dari Raster ini terlebih dahulu.

a.       Raster
Disebut gambar Raster, karena gambar tipe ini terdiri atas raster-raster (kotak-kotak kecil) yang biasa kita kenal dengan istilah pixel. Pada jenis ini, gambar terdiri atas titik-titik yang dipetakan dalam memori, yang kemudian ditampilkan ke layar monitor. Karena sistem pemetaan inilah, gambar Raster mendapatkan sebutan bitmap (peta bit), sebab yang dipetakan memang ialah jumlah-jumlah bit dalam satu pixel yang akan menyatakan warna dari pixel tersebut. (misalnya 255 = putih, dsb)
Semakin rapat jumlah titik-titik ini, maka semakin halus pula gambar/citra yang dihasilkan. Karena hal inilah, muncul istilah resolusi, yaitu tingkat kerapatan dari pixel-pixel tersebut yang nantinya akan sangat mempengaruhi kualitas gambar raster.
Gambar Raster biasanya terdapat pada foto, ataupun gambar-gambar yang diolah dengan menggunakan Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Paint, dan sebagainya.
Format yang dihasilkan, diantaranya BMP, ICO, JPEG, GIF, PNG, PSD, TIFF, ART, dan masih banyak lagi. Mengenai format ini, sebenarnya format gambar Raster bergantung pada pembuat/pengembang hardware (kamera, dll) yang membuat teknik kompresi datanya sendiri-sendiri. Hal inilah yang kemudian membuat terciptanya berbagai macam format data, yang tentu menyulitkan ketika kita ingin membuka file yang isinya memiliki format yang berbeda dengan yang dapat dibuka oleh perangkat keras kita. Untuk itu, para peneliti membuat satu macam format data yang dapat digunakan secara umum, yaitu JPEG. JPEG memiliki kelebihan, diantaranya dapat dikompres sehingga ukurannya berubah secara signifikan, berbeda dengan format BMP yang memiliki ukuran yang sangat besar dan bila dikompres tidak terlalu signifikan perubahannya. 
Sayangnya, gambar Raster tetap saja memiliki ukuran memori yang cukup besar, dikarenakan ukurannya sangat bergantung pada berapa banyak pixelnya atau dengan kata lain seberapa tinggi resolusi yang dimiliki gambar tersebut. Ini terjadi, karena seluruh pixel dalam area gambar tersebut harus dipetakan satu persatu dalam memori. Jika ukurannya diperkecil (kompres) pun, akan ada bagian pixel yang hilang sehingga gambar yang asli tidak akan sama lagi seperti yang dikompres.
Contoh Raster
Berbicara mengenai kompresi, ada dua teknik kompresi dalam gambar Raster, yaitu LossLess dan Lossy. Lossy ialah kompresi yang mengakibatkan hilangnya beberapa pixel dalam gambar, sehingga gambar yang dikompres tidak akan sama lagi dengan aslinya. Hal ini seperti yang tadi dibahas. Sedangkan Lossless ialah teknik kompresi yang tidak menurunkan kualitas gambar. Artinya, gambar sebelum dan sesudah dikompres akan sama saja kualitasnya. 

Lossy Compression



LossLess Compression



b.      Vector
Mengenai vector, telah saya katakan bahwa vector adalah satuan yang memiliki nilai dan juga arah. Prinsip inilah yang digunakan dalam membuat gambar vector. Artinya, data yang disimpan oleh gambar vector hanya berupa titik awal dan arah (sudut) dari garis atau kurva yang digambar. Karena itu, gambar vector selalu diolah di dalam processor untuk dihitung nilai dan arahnya sebelum digambar. Berbeda dengan gambar raster yang tidak melalui processor karena bit-bit dalam gambar langsung dipetakan dalam memori untuk kemudian ditampilkan. Hal inilah yang membuat gambar vektor menjadi lebih efisien karena ukuran filenya lebih kecil dari gambar raster.
Selain itu, gambar vector memiliki kelebihan lain yaitu tidak bergantung pada resolusi. Baik untuk gambar yang diperbesar maupun diperkecil tetap memiliki detail yang sama, sebab digambar berdasarkan nilai dan arahnya, bukan berdasarkan jumlah pixelnya.
Walaupun relatif lebih kaku dari Raster, yaitu gambar vector tidak dapat digunakan untuk foto dan gambar nyata lainnya, tetapi gambar vector lebih flexibel digunakan untuk berbagai keperluan dan ukuran karena sifatnya yang tidak tergantung pada resolusi tadi, misalnya saja untuk membuat logo, dsb.
Mengenai aplikasi yang dapat menangani vector, terdapat CorelDraw, Adobe Illustrator, Canvas 8, Zoner Draw, dan sebagainya. Berbeda dengan gambar Raster, format gambar vector dikembangkan oleh masing-masing pengembang softwarenya dan belum ada generalisasi seperti halnya JPEG pada raster. Jadi, satu format gambar vector hanya dapat dibuka oleh software pembuatnya sendiri. Format-formatnya antara lain CDR, EPS, AI, SVG dan masih banyak lagi.

Gambar Vektor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar