Di tulisan sebelumnya, saya sempat menyinggung bahwa grafik dalam komputer
terbagi atas 2, yaitu vector dan bitmap.
Vector terdiri atas kurva dan garis, serta bitmap terdiri atas
ttik-titik (pixel). Kedua hal inilah yang ingin saya bahas secara mendalam
ditulisan kali ini.
Sesungguhnya, gambar
terbagi atas 2 bagian besar yaitu Raster dan Vector. Raster inilah yang di
tulisan saya sebelumnya saya sebut sebagai bitmap. Saya akan mulai membahas
dari Raster ini terlebih dahulu.
a.
Raster
Disebut gambar Raster, karena gambar tipe ini
terdiri atas raster-raster (kotak-kotak kecil) yang biasa kita kenal dengan
istilah pixel. Pada jenis ini, gambar terdiri atas titik-titik yang dipetakan
dalam memori, yang kemudian ditampilkan ke layar monitor. Karena sistem
pemetaan inilah, gambar Raster mendapatkan sebutan bitmap (peta bit), sebab
yang dipetakan memang ialah jumlah-jumlah bit dalam satu pixel yang akan
menyatakan warna dari pixel tersebut. (misalnya 255 = putih, dsb)
Semakin rapat jumlah titik-titik ini, maka semakin
halus pula gambar/citra yang dihasilkan. Karena hal inilah, muncul istilah
resolusi, yaitu tingkat kerapatan dari pixel-pixel tersebut yang nantinya akan
sangat mempengaruhi kualitas gambar raster.
Gambar Raster biasanya terdapat pada foto, ataupun
gambar-gambar yang diolah dengan menggunakan Adobe Photoshop, Corel Photopaint,
Paint, dan sebagainya.
Format yang dihasilkan, diantaranya BMP, ICO,
JPEG, GIF, PNG, PSD, TIFF, ART, dan masih banyak lagi. Mengenai format ini,
sebenarnya format gambar Raster bergantung pada pembuat/pengembang hardware
(kamera, dll) yang membuat teknik kompresi datanya sendiri-sendiri. Hal inilah
yang kemudian membuat terciptanya berbagai macam format data, yang tentu
menyulitkan ketika kita ingin membuka file yang isinya memiliki format yang
berbeda dengan yang dapat dibuka oleh perangkat keras kita. Untuk itu, para
peneliti membuat satu macam format data yang dapat digunakan secara umum, yaitu
JPEG. JPEG memiliki kelebihan, diantaranya dapat dikompres sehingga ukurannya
berubah secara signifikan, berbeda dengan format BMP yang memiliki ukuran yang
sangat besar dan bila dikompres tidak terlalu signifikan perubahannya.
Sayangnya, gambar Raster tetap saja memiliki
ukuran memori yang cukup besar, dikarenakan ukurannya sangat bergantung pada
berapa banyak pixelnya atau dengan kata lain seberapa tinggi resolusi yang
dimiliki gambar tersebut. Ini terjadi, karena seluruh pixel dalam area gambar
tersebut harus dipetakan satu persatu dalam memori. Jika ukurannya diperkecil
(kompres) pun, akan ada bagian pixel yang hilang sehingga gambar yang asli
tidak akan sama lagi seperti yang dikompres.
Contoh Raster |
Berbicara mengenai kompresi, ada dua teknik kompresi dalam gambar Raster, yaitu LossLess dan Lossy. Lossy ialah kompresi yang mengakibatkan hilangnya beberapa pixel dalam gambar, sehingga gambar yang dikompres tidak akan sama lagi dengan aslinya. Hal ini seperti yang tadi dibahas. Sedangkan Lossless ialah teknik kompresi yang tidak menurunkan kualitas gambar. Artinya, gambar sebelum dan sesudah dikompres akan sama saja kualitasnya.
Lossy Compression |
LossLess Compression |
b.
Vector
Mengenai vector, telah saya katakan bahwa vector
adalah satuan yang memiliki nilai dan juga arah. Prinsip inilah yang digunakan
dalam membuat gambar vector. Artinya, data yang disimpan oleh gambar vector
hanya berupa titik awal dan arah (sudut) dari garis atau kurva yang digambar.
Karena itu, gambar vector selalu diolah di dalam processor untuk dihitung nilai
dan arahnya sebelum digambar. Berbeda dengan gambar raster yang tidak melalui
processor karena bit-bit dalam gambar langsung dipetakan dalam memori untuk
kemudian ditampilkan. Hal inilah yang membuat gambar vektor menjadi lebih
efisien karena ukuran filenya lebih kecil dari gambar raster.
Selain itu, gambar vector memiliki kelebihan lain
yaitu tidak bergantung pada resolusi. Baik untuk gambar yang diperbesar maupun
diperkecil tetap memiliki detail yang sama, sebab digambar berdasarkan nilai
dan arahnya, bukan berdasarkan jumlah pixelnya.
Walaupun relatif lebih kaku dari Raster, yaitu
gambar vector tidak dapat digunakan untuk foto dan gambar nyata lainnya, tetapi
gambar vector lebih flexibel digunakan untuk berbagai keperluan dan ukuran karena
sifatnya yang tidak tergantung pada resolusi tadi, misalnya saja untuk membuat logo, dsb.
Mengenai aplikasi yang dapat menangani vector,
terdapat CorelDraw, Adobe Illustrator, Canvas 8, Zoner Draw, dan sebagainya.
Berbeda dengan gambar Raster, format gambar vector dikembangkan oleh
masing-masing pengembang softwarenya dan belum ada generalisasi seperti halnya
JPEG pada raster. Jadi, satu format gambar vector hanya dapat dibuka oleh
software pembuatnya sendiri. Format-formatnya antara lain CDR, EPS, AI, SVG dan
masih banyak lagi.
Gambar Vektor |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar