Powered By Blogger

Ratingkuu..^^

Minggu, 05 Agustus 2012

Abstraksi Diri : 'Panca5'

logokuu..


Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman grafis mendapat tugas untuk membuat sebuah logo yang dapat mengabstraksikan pribadi masing-masing. Kami lalu membuat banyak desain logo yang kami rasa cocok untuk mewakili pribadi kami. Salah satunya yang saya buat adalah gambar di atas. Itu adalah logo yang saya rasa dapat mengabstraksikan diri saya.
Gambar tersebut sebenarnya merupakan abstraksi dari burung kakatua yang dibentuk dari kombinasi antara huruf ‘P’ dan angka 5. Huruf P yang dibentuk oleh paruh dan badan kakatua adalah inisial nama saya, sedangkan angka 5 yang dibentuk dari paruh dan jambul kakatua ialah arti nama saya, yaitu Panca.
Saya memilih angka 5 sebagai abstraksi saya, karena angka 5 adalah angka favorit sekaligus paling dekat dengan hidup saya. Arti nama saya ialah 5, saya lahir tanggal 5, dan saya adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara. Lalu kenapa burung kakatua?
Burung kakatua, selain karena adalah hewan peliharaan favorit saya, juga karena kakatua dapat dilatih hingga mahir melakukan sesuatu. Hal inilah yang ingin saya pakai untuk menggambarkan sifat saya yang mau belajar dan penurut. Walaupun sesuatu itu terlihat sulit dilakukan, ditambah dengan daya tangkap saya yang tergolong lambat, tetapi jika saya mau saya pasti dapat berusaha melatihnya hingga saya bisa. Penurut dalam arti saya akan melakukan sesuatu bila hal tersebut memang sudah peraturan dan jelas. Parahnya, karena itu saya biasanya tidak melakukan apapun kalau tidak ‘disuruh’. Hingga orang-orang disekitar saya biasanya berujar ‘kamu kok orangnya text-book skali??’
Disamping itu, sifat burung kakatua yang ‘moody’ juga menggambarkan sifat saya yang ‘angin-anginan’. Hehehe.. Kalau mood-nya bagus/lagi senang, biasanya pekerjaan saya cepat selesai dan hasilnya bagus. Tapi kalau mood-nya lagi galau, yaa.. hasilnya juga galau.. wkwkwk..
Soal warnanya, yang saya ingin tonjolkan ialah huruf P dan angka 5-nya. Sehingga saya memilih komplemen biru-orange untuk itu. Warna jambul, paruh dan badannya sengaja saya berikan warna yang sama yaitu biru, karena unsur itulah yang membentuk inisial dan angka 5. Warna orange saya berikan agar bagian tersebut terlihat kontras sehingga lebih menonjol. Warna hijau sebenarnya hanya variasi agar tidak monoton. Lalu kenapa dominan biru?
Warna biru sebenarnya melambangkan jurusan saya, yaitu teknik informatika sehingga memperjelas gambaran bahwa kami bukan hanya anak ‘desain’, tetapi ada unsur teknik didalamnya.
Untuk typografinya, selain sebagai elemen desain (P5), saya juga menggunakan typeface Constantia dengan ukuran 50 pt untuk tulisan 'Panca 5' di bagian bawahnya. Hal ini saya tambahkan mengingat kebiasaan saya untuk memberi nama/label pada semua barang-barang saya dengan tulisan Panca5. Tulisan tersebut saya buat dengan tracking yang agak lebar, agar jarak di kiri-kanan tulisan tidak terlalu lebar.
       Demikianlah penjelasan saya atas abstraksi logo saya. Jika ada kekurangan menurut anda sekalian, saya sangat mengharapkan masukan dan komentarnya. Terima kasih..

Sabtu, 14 Juli 2012

Abstraksi Logo Mozilla FireFox


Mozilla FireFox
Logo Mozilla FireFox menggambarkan seekor rubah api yang terlihat sedang memeluk bola dunia. Menurut saya, abstraksi dari logo ini cukup berhasil, karena dapat menggambarkan identitas produknya dengan baik. Hal inilah yang dapat saya tangkap setelah melihat logo tersebut :


Gambar rubah api melambangkan merek dari produk Mozilla sendiri, yaitu FireFox. Posisi rubah yang terlihat seperti memeluk bola dunia, sepertinya menggambarkan bentuk dari produk itu sendiri yang berhubungan dengan jaringan internet yang mendunia, yakni browser. Selain itu, gambar ini, menurut saya, juga dapat diartikan sebagai visi dan misi dari terciptanya produk tersebut. Gambar rubah dapat diartikan sebagai lambang kecepatan. Ini berarti, pembuatnya menggambarkan bahwa browser ini dapat menjelajahi jaringan internet diseluruh dunia dengan cepat. Posisi kepala rubah yang menghadap ke atas menggambarkan optimisme, dan api dalam warna kuning dan oranye menggambarkan semangat dan harapan dari si pembuat terhadap produk itu sendiri. Gambar rubah memeluk bola dunia dengan posisi searah jarum jam, mungkin dapat diartikan juga sebagai harapan si pembuat agar Mozilla FireFox dapat digunakan diseluruh dunia atau menjadi produk yang jaringannya mencakup seluruh dunia. Hal inilah mungkin yang ingin digambarkan oleh si pembuat logo kepada masyarakat tentang produk Mozilla FireFox itu sendiri.


Lalu kenapa rubah? Setelah saya membaca beberapa sumber, ternyata selain karena memang mereknya seperti itu, pada awalnya lambang/merek produk ini adalah FireBird. Tetapi karena lambang burung sudah banyak dipakai sebagai logo aplikasi, maka digunakanlah rubah sebagai logo karena dirasa cocok untuk menggambarkan karakter dari produk ini.


Demikianlah tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat. Bila ada kesalahan dalam penggambaran saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih..

Minggu, 08 Juli 2012

Desain Grafis dalam Penyampaian Gagasan


Well, akhirnya setelah sekian lama saya tidak menulis, saya kembali dengan topik baru yang masih sangat berkaitan dengan jurusan saya - malah boleh dibilang intinya – yaitu Desain Grafis. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai apa itu desain grafis, tujuannya, dan bagaimana sejarahnya.
Desain Grafis sendiri memiliki banyak penafsiran dari beberapa ahli, seperti :
-          Suyanto : Aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“.
-          Jessica Helfand : “Kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.
-          Danton Sihombing : “Desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.
-          Michael Kroeger : “Latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).
-          Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
-          Blanchard :  “Suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Contoh Desain Iklan Kopi
Setelah saya membaca pendapat dari beberapa ahli  tersebut, maka saya menyimpulkan bahwa Desain Grafis ialah media dimana ide-ide dan keterampilan seorang desainer dituangkan kedalam bentuk elemen-elemen yang disusun sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan pesan dan kesan sesuai dengan apa yang dituangkan oleh sang desainer tersebut bagi penikmatnya.
Desain grafis sebenarnya sudah dimulai sejak zaman primitif, yaitu bagaimana manusia-manusia purba menuangkan apa yang hendak mereka komunikasikan melalui coretan-coretan di dinding gua yang melambangkan unsur alam disekitar mereka.
Keadaan ini kemudian berkembang pada masa peradaban kuno, yaitu mulainya ditemukan aksara/ huruf. Seperti halnya pada era Mesir kuno, orang-orang masih menggunakan gambar dalam menulis/mengkomunikasikan sesuatu, walaupun hal tersebut sudah berbentuk semi-huruf yang kita sebut sebagai Hierogliph.
Di Barat, masa kejayaan Yunani membawa peradaban yang cukup maju, salah satunya adalah ditemukannya 21 huruf Alfabet, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, X. Huruf-huruf inilah yang nantinya akan berkembang menjadi huruf alfabet yang kita kenal. Huruf-huruf ini dipakai dalam menulis buku, selebaran, dan sebagainya.
Jauh setelah itu, perkembangan kemudian berlanjut pada era Poster, dimana telah ditemukannya bermacam-macam teknik untuk mencetak selebaran – setelah sebelumnya ditulis tangan – yang disebut sebagai “The Golden Age of the Poster”. Dari sini, industri seni dan desain terus berkembang, mulai dari Poster, Brosur, Majalah, Koran, dan sebagainya.
Selain dalam bentuk iklan atau tulisan sebagai penyampaian pesan, Desain Grafis sebenarnya juga dapat ditemukan dalam berbagai karya seni seperti lukisan dan hal-hal lain yang menggunakan media visual sebagai bentuk komunikasinya. Karena itulah, Desain Grafis sangat erat kaitannya dengan Desain Komunikasi Visual.
Berdasarkan apa yang kita bahas di atas, kita dapat melihat bahwa Desain Grafis sebenarnya memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan, yaitu bagaimana kita dapat menggunakan elemen-elemen grafis seperti titik, garis, kurva hingga shape secara tepat untuk menggambarkan apa sebenarnya maksud dan tujuan kita kepada orang/masyarakat yang kita tuju.

Objek yang digunakan dalam desain bisa apa saja

Untuk tujuan inilah, Desain Grafis banyak dimanfaatkan untuk keperluan periklanan, kemasan produk, dan sebagainya, yang merupakan bentuk/media komunikasi dalam bentuk visualisasi. Media visual sebenarnya lebih efektif dipakai untuk meng-komunikasikan suatu hal, bila objek yang divisualisasikan tepat untuk menggambarkan apa yang ingin disampaikan. Hal ini dikarenakan gambar dapat mengandung lebih banyak makna, dibandingkan bila makna/pesan tersebut dituliskan. Selain itu, desain yang menarik juga dapat membuat orang tertarik dengan apa yang sedang kita coba sampaikan.
Sekarang ini, media yang digunakan untuk Desain Grafis sudah lebih beragam dan modern. Kebanyakan sudah menggunakan sistem komputerisasi untuk mewujudkan ide atau gagasan ke dalam sebuah bentuk desain. Banyak perangkat lunak yang tersedia untuk keperluan desain, seperti Adobe Photoshop, Corel Draw, Beneba Canvas, Macromedia Freehand, MetaCreation Expression, Micrograf Designer. Output yang dihasilkan pun beragam, mulai dari Hardcopy (Poster, Buku, Majalah, Brosur) yang memerlukan proses pencetakan, hingga dalam bentuk softcopy seperti Desain web, dan lan sebagainya.
Desain grafis dengan komputerisasi jelas lebih efisien, sebab tidak menghabiskan banyak bahan seperti tinta dan cat untuk membuat objek dengan seketika, serta tidak menggunakan banyak ruang untuk mensimulasikan efek dari media desain.
Demikian tulisan saya mengenai desain grafis, semoga dapat bermanfaat..

Minggu, 29 April 2012

Tentang GIF, Sang Trend Animasi Display Picture


Akhir-akhir ini, banyak orang rata-rata menggunakan gambar GIF sebagai display picture BBM-nya. Kalau ditanya  “Apa sih gambar GIF?” , kebanyakan orang menjawab kalau bukan “Itu loh, gambar yang bisa bergerak-gerak” pasti jawabannya “Animasi..”.
            Memang tidak salah, jika kita mengatakan bahwa gambar GIF itu gambar yang bergerak atau animasi. Tetapi, apakah GIF itu sebenarnya? Karena itu, sebagai lanjutan dari tulisan saya minggu lalu, saya akan mencoba mengkaji lebih dalam mengenai gambar GIF.
            GIF merupakan kependekan dari Graphics Interchanged Format. Format ini pertama kali diperkenalkan oleh Unisys sebagai penerapan dari Algoritma LZW (Lempel Zev Welch). Awalnya, tepatnya pada tahun 1987, format ini dapat digunakan secara gratis. Hingga pada tahun 1995, Unsys akhirnya menarik royaltinya pada setiap penggunanya sehingga format ini kemudian menjadi berbayar. Sekarang ini, hak cipta GIF dipegang oleh CompuServ.
Dalam perkembangannya sendiri, GIF sudah 2 kali mengalami perubahan, yaitu versi pertama (GIF87a) yang hanya dapat menampilkan gambar secara bergantian, dan mengatur posisi gambarnya. Kemudian pada tahun 1998, muncul GIF98a yang memiliki fitur lebih banyak, antara lain mangatur waktu tampil dari masing-masing gambar, mengatur masukan dari pengguna, menyesuaikan transparancy  warna, menyisipkan komentar dan teks, dan tambahan-tambahan lainnya.
GIF sebenarnya tergolong gambar Raster (lihat tulisan sebelumnya), hanya saja memorinya lebih kecil. Lebih kecil, karena gambar dalam format ini hanya dapat menyimpan gambar dalam 8 bit per pixelnya saja. Artinya, format ini hanya mengenal 256 warna saja. Karena hal ini pula lah, format GIF tidak dapat digunakan untuk keperluan fotografi ataupun untuk file-file gambar yang kaya warna, sehingga terkesan lebih kaku dari format raster sejenisnya. Walau begitu, GIF efektif digunakan untuk logo, icons, image tombol, apalagi untuk keperluan web.
GIF hanya mengenal 3 mode warna, yaitu grayscale, bitmap dan Index color. Index color maksudnya ialah warna dalam sebuah gambar GIF disimpan dalam bentuk indeks (tabel) warna sebanyak 256 baris, dimana setiap barisnya mewakili warna-warna apa saja yang terdapat dalam gambar GIF tersebut. Jika ingin melihat tabel warna ini, kita dapat menggunakan tools Matlab, dengan mengetikkan perintah :
[<gambar>,<warna>] = imread(‘<namafile>.gif’)
Nantinya, akan muncul daftar warna-warna yang mewakili setiap warna yang digunakan dalam file GIF kita dalam format (red – green – blue).
Contoh gambar GIF

Contoh tabel warna GIF gambar di atas

GIF memiliki kelebihan antara lain men-support penggunaan Multiple Bitmap, sehingga, seperti yang telah dikatakan di atas, dapat membuat animasi/gambar bergerak walaupun sebenarnya itu hanyalah gambar yang berganti-ganti. GIF juga mendukung perekaman transparency gambar sehingga baik untuk digunakan pada halaman web.
Satu lagi kelebihan dari GIF, yaitu menggunakan teknik LossLess Compression, sehingga gambar yang dikompres tidak ada bagian yang rusak. Hal ini dikarenakan teknik kompres dalam GIF bekerja dengan mengompres area-area yang sewarna, sehingga ukurannya dapat dibuat sekecil mungkin.
Dari semua hal yang dapat dilakukan oleh GIF, tentu kita bertanya mengapa GIF dapat melakukan hal-hal di atas? Jawabannya ada pada struktur file GIF. Berikut penjelasannya :
-          Header : Bagian paling atas yang menjelaskan tentang identitas data yang ada dalam file dan versinya. Misalnya GIF87a.
-          Global Screen Descriptor : Bagian yang mendefinisikan logical area dimana masing-masing file GIF ditampilkan.
-          Global Color Table : Penggunaan GCT inilah yang tadi saya maksudkan sebagai Tabel/Indeks warna dari GIF yang hanya ada 256 warna saja. Penerapan dari GCT inilah yang memperkecil ukuran file.
-          Gambar-gambar dalam file GIF yang masing-masing memiliki struktur blok dan terminator antar file. (Yang kita masukkan agar terganti-ganti)
-          Trailer : Akhir/penutup dari file GIF.
Aplikasi-aplikasi yang dapat mengolah gambar GIF sekarang ini cukup beragam, antara lain Adobe Photoshop (CS3 keatas), GIMP, InkScape, Ms. Paint, Ulead GIF Animator 5, dan masih banyak lagi.
Bila dibandingkan dengan format sejenis misalnya PNG (Portable Network Graphic), walaupun sama-sama menggunakan teknik kompresi LZW dan sama-sama mendukung transparency, tetapi tetap saja GIF memiliki keunggulan dapat menyimpan serangkaian frame gambar yang dapat dianggap sebagai animasi, sedangkan PNG tidak. Memang, PNG umumnya lebih kaya warna, sebab format ini dapat mendukung 24 bit, atau sekitar 16 juta warna, berbeda dengan GIF yang hanya mengenal 256 warna saja. Selain itu, format ini penggunaannya juga free alias gratis. Format PNG memang dikembangkan sebagai alternatif pilihan untuk mengompres gambar dengan teknik LZW selain GIF. Hal ini terjadi setelah format GIF mulai ditarik royaltinya sehingga penggunaannya harus berbayar.
Contoh gambar PNG

Selain PNG, ada juga format gambar yang punya kemiripan dengan GIF, yaitu sama-sama menggunakan teknik kompresi LZW, yaitu TIFF. Hanya saja, TIFF memiliki tingkat kedalaman warna yang lebih banyak dibandingkan PNG dan GIF. Karena itu, format TIFF kebanyakan dipakai di percetakan. Disamping itu, TIFF juga dapat menyimpan gambar dari format lain seperti JPEG, atau bahkan gambar vector (yang berbasis clipping path) tanpa mengurangi kualitas gambar tersebut (lossless).
Satu lagi keunikan GIF, ialah bahwa file video pun bisa diconvert menjadi file gambar GIF, walaupun ukurannya menjadi sangat kecil dan hanya sedikit saja frame yang dapat diambil dari video tersebut untuk dijadikan gambar GIF. Nantinya, hasil dari convert ini akan menjadi GIF animasi, walaupun durasinya cenderung sangat pendek.
           Jadi, jika kita ingin memasang gambar-gambar dalam website kita atau untuk logo, GIF bisa jadi alternatif yang pas untuk keperluan tersebut, selain sebagai Display Picture saja.. 

Minggu, 22 April 2012

Vector vs Raster


Di tulisan sebelumnya, saya sempat menyinggung bahwa grafik dalam komputer terbagi atas 2, yaitu vector dan bitmap.  Vector terdiri atas kurva dan garis, serta bitmap terdiri atas ttik-titik (pixel). Kedua hal inilah yang ingin saya bahas secara mendalam ditulisan kali ini.
            Sesungguhnya, gambar terbagi atas 2 bagian besar yaitu Raster dan Vector. Raster inilah yang di tulisan saya sebelumnya saya sebut sebagai bitmap. Saya akan mulai membahas dari Raster ini terlebih dahulu.

a.       Raster
Disebut gambar Raster, karena gambar tipe ini terdiri atas raster-raster (kotak-kotak kecil) yang biasa kita kenal dengan istilah pixel. Pada jenis ini, gambar terdiri atas titik-titik yang dipetakan dalam memori, yang kemudian ditampilkan ke layar monitor. Karena sistem pemetaan inilah, gambar Raster mendapatkan sebutan bitmap (peta bit), sebab yang dipetakan memang ialah jumlah-jumlah bit dalam satu pixel yang akan menyatakan warna dari pixel tersebut. (misalnya 255 = putih, dsb)
Semakin rapat jumlah titik-titik ini, maka semakin halus pula gambar/citra yang dihasilkan. Karena hal inilah, muncul istilah resolusi, yaitu tingkat kerapatan dari pixel-pixel tersebut yang nantinya akan sangat mempengaruhi kualitas gambar raster.
Gambar Raster biasanya terdapat pada foto, ataupun gambar-gambar yang diolah dengan menggunakan Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Paint, dan sebagainya.
Format yang dihasilkan, diantaranya BMP, ICO, JPEG, GIF, PNG, PSD, TIFF, ART, dan masih banyak lagi. Mengenai format ini, sebenarnya format gambar Raster bergantung pada pembuat/pengembang hardware (kamera, dll) yang membuat teknik kompresi datanya sendiri-sendiri. Hal inilah yang kemudian membuat terciptanya berbagai macam format data, yang tentu menyulitkan ketika kita ingin membuka file yang isinya memiliki format yang berbeda dengan yang dapat dibuka oleh perangkat keras kita. Untuk itu, para peneliti membuat satu macam format data yang dapat digunakan secara umum, yaitu JPEG. JPEG memiliki kelebihan, diantaranya dapat dikompres sehingga ukurannya berubah secara signifikan, berbeda dengan format BMP yang memiliki ukuran yang sangat besar dan bila dikompres tidak terlalu signifikan perubahannya. 
Sayangnya, gambar Raster tetap saja memiliki ukuran memori yang cukup besar, dikarenakan ukurannya sangat bergantung pada berapa banyak pixelnya atau dengan kata lain seberapa tinggi resolusi yang dimiliki gambar tersebut. Ini terjadi, karena seluruh pixel dalam area gambar tersebut harus dipetakan satu persatu dalam memori. Jika ukurannya diperkecil (kompres) pun, akan ada bagian pixel yang hilang sehingga gambar yang asli tidak akan sama lagi seperti yang dikompres.
Contoh Raster
Berbicara mengenai kompresi, ada dua teknik kompresi dalam gambar Raster, yaitu LossLess dan Lossy. Lossy ialah kompresi yang mengakibatkan hilangnya beberapa pixel dalam gambar, sehingga gambar yang dikompres tidak akan sama lagi dengan aslinya. Hal ini seperti yang tadi dibahas. Sedangkan Lossless ialah teknik kompresi yang tidak menurunkan kualitas gambar. Artinya, gambar sebelum dan sesudah dikompres akan sama saja kualitasnya. 

Lossy Compression



LossLess Compression



b.      Vector
Mengenai vector, telah saya katakan bahwa vector adalah satuan yang memiliki nilai dan juga arah. Prinsip inilah yang digunakan dalam membuat gambar vector. Artinya, data yang disimpan oleh gambar vector hanya berupa titik awal dan arah (sudut) dari garis atau kurva yang digambar. Karena itu, gambar vector selalu diolah di dalam processor untuk dihitung nilai dan arahnya sebelum digambar. Berbeda dengan gambar raster yang tidak melalui processor karena bit-bit dalam gambar langsung dipetakan dalam memori untuk kemudian ditampilkan. Hal inilah yang membuat gambar vektor menjadi lebih efisien karena ukuran filenya lebih kecil dari gambar raster.
Selain itu, gambar vector memiliki kelebihan lain yaitu tidak bergantung pada resolusi. Baik untuk gambar yang diperbesar maupun diperkecil tetap memiliki detail yang sama, sebab digambar berdasarkan nilai dan arahnya, bukan berdasarkan jumlah pixelnya.
Walaupun relatif lebih kaku dari Raster, yaitu gambar vector tidak dapat digunakan untuk foto dan gambar nyata lainnya, tetapi gambar vector lebih flexibel digunakan untuk berbagai keperluan dan ukuran karena sifatnya yang tidak tergantung pada resolusi tadi, misalnya saja untuk membuat logo, dsb.
Mengenai aplikasi yang dapat menangani vector, terdapat CorelDraw, Adobe Illustrator, Canvas 8, Zoner Draw, dan sebagainya. Berbeda dengan gambar Raster, format gambar vector dikembangkan oleh masing-masing pengembang softwarenya dan belum ada generalisasi seperti halnya JPEG pada raster. Jadi, satu format gambar vector hanya dapat dibuka oleh software pembuatnya sendiri. Format-formatnya antara lain CDR, EPS, AI, SVG dan masih banyak lagi.

Gambar Vektor

Minggu, 08 April 2012

Komputer dalam Mengolah Grafik dan Warna


            Dewasa ini, pemanfaatan grafik/gambar dalam kehidupan sehari-hari makin beragam. Misalnya untuk keperluan komunikasi visual (Iklan), hiburan, dokumentasi, proteksi dokumen (watermark) ataupun dalam dunia medis untuk keperluan diagnosa dan lain sebagainya. Sebagian besar dari contoh penggunaan grafik tersebut dilakukan dengan menggunakan komputer. Dari sinilah muncul istilah komputer grafik, yaitu bagaimana kita mengolah gambar dengan memanfaatkan teknologi komputer.
            Komputer grafik sendiri memiliki beberapa komponen, yaitu :
-          Image Display
-          Mass Storage
-          Hardcopy
-          Image Processing Software
-          Specialized Image Processing Hardware (Image Sensor)
Untuk mengolah suatu gambar/image dengan komputer, maka gambar/image tersebut harus direpresentasikan terlebih dahulu menggunakan teknik sampling. Teknik Sampling maksudnya ialah bagaimana merepresentasikan suatu citra/gambar kedalam susunan pixel-pixel dalam komputer yang nantinya menyerupai gambar aslinya. Alat untuk melakukan teknik sampling ini misalnya scanner, barcode scanner, rontgen, dan sebagainya.
Dalam teknik sampling dikenal 2 istilah, yaitu Spatial Resolution dan Grayscale Resolution. Dalam Spatial Resolution jumlah sampel per satuan luas dinyatakan sebagai Dot per Inch (DPI) sedangkan Grayscale Resolution dinyatakan sebagai jumlah bit per pixel. Spatial Resolution contohnya digunakan untuk mengolah gambar/foto, sedangkan Grayscale Resolution contohnya digunakan untuk keperluan X-Rays dalam dunia medis. 

Grayscale Resolution
Spatial Resolution


Grafik dalam komputer terbagi atas 2 jenis, yaitu Vector dan Bitmap. Perbedaannya ialah Vector terdiri atas garis atau kurva yang memiliki nilai dan juga arah, sedangkan bitmap terdiri atas titik-titik (array 2 dimensi dari komponen gambar).
Selain grafik, komputer dalam pemanfaatannya juga digunakan untuk pengolahan warna. Sesungguhnya, warna merupakan panjang gelombang elektromagnetik tertentu yang dapat kita lihat, yaitu 380 – 780 nm. Hal ini dikarenakan panjang gelombang tersebut dapat mengubah susunan protein pada sel cones di mata kita sehingga dapat kita bedakan. Warna terdiri atas 3 unsur utama, yaitu panjang gelombang yang dominan, Luminance (Kecerahan), dan Purity (Kemurnian dari warna itu sendiri).
Dalam komputer, warna dibedakan atas 3 jenis mode, yaitu :
-          Red-Green-Blue (RGB)
-          Cyan-Magenta-Yellow (CMY)
-          Lighness-Chroma-Hue (LCH)
Prinsip RGB digunakan untuk warna-warna additive, yaitu warna yang tercipta dari pancaran langsung, misalnya dari layar monitor atau dari cahaya lampu. Sedangkan prinsip CMY digunakan untuk warna-warna Subtractive, yaitu warna yang tercipta dari pantulan cahaya. Maksudnya ialah, warna yang kita lihat adalah hasil dari pantulan cahaya yang mengenai lapisan permukaan benda yang menyerap dan memantulkan panjang gelombang tertentu. Sehingga, panjang gelombang yang terpantul itulah yang kita lihat. Prinsip warna CMY digunakan misalnya untuk hasil cetakan printer dan sebagainya.

RGB
CMY
Prinsip warna LCH digunakan untuk membaca data warna, karena prinsip ini mengenali warna berdasarkan ketiga elemen utamanya, yaitu tingkat kecerahan, kemurnian, dan hue-nya.

LCH
Sekian tulisan dari saya, jika ada yang salah tolong dimaafkan..
Terima kasih..

Selasa, 03 April 2012

Well, this is it..
Blogku yang isinya semua tugas-tugasku..
Hope it can help u guys..